나의 STORY

15 November 2016

Horee.. finally dapet kesempatan buat mengikuti seminar international dari UNESCO ^^ 

kebetulan sebelum ikut ini ada registrasi online yang pesertanya terbatas hanya 100an saja kalau tidak salah. Karena tau dari info yang disebar lewat chat di line makanya aku langsung registrasi dan berhasil namaku ada di daftar peserta. Sebenarnya, aku ikut bersama teman-temanku ada Septry, Dyah (emak), Evi (mb kangkung), dan Heni (cabe). Dua orang lagi, sebut saja Fery (ajumma) dan Putri tidak bisa ikut karena nama mereka tidak tercantum dalam daftar L padahal nama mereka aku daftarkan dan berhasil masuk notifikasi tapi belum beruntung sepertinya sampai dicariin ndak ada nama keduanya .. hufft suka sebel dengan sistem registrasi kayak gini nih. Bisa merugikan secara sepihak! Terpaksa ajumma balik ke kelas kuliah. Btw, kami berlima terpaksa mengambil jatah kelas kuliah hlo demi bela-belain ikut acara ini. But, jangan sampai kalian tiru ya!! Gak baik kalo keseringan ㅋㅋㅋ

So, masuk ke inti acara. Pembicara yang dihadirkan ada 5 orang, 2 orang diantaranya merupakan perwakilan dari UNESCO dan 3 yang lain adalah Dosen dari IPB expert dalam bidang water resources. Introduction ceremony dibuka oleh Prof. Shahbaz Khan as Director and Representer UNESCO Regional Asia Pasific. Beliau menyampaikan bahwa perilaku kita terhadap air kurang baik karena sekitar 2000 m3/hari air bisa terbuang percuma. So, keep resource water good!

Presenter ke-2, Prof. Hidayat Pawitan dari Laboratorium Hidrometereologi, Department of Geophysics and Meteorology. Beliau menyampaikan bahwa pentingnya air bersih. Presenter ke-3, Mr. Putu said that water security capacity population to sustain and protect the water.

Isu hangat yang sering kita dengar adalah global warming. Dalam kesempatan ini pula, UNESCO menyampaikan 2015 UN Agenda meliputi economic, environmental, peace & security, human rights equality, sustainability, and social. Goal ke-2 adalah dapat mengatasi kelaparan (end hunger) so could achieve food security. Global challenges are sustainable, innovation, and technology.

If you curious about UNESCO, you can contact more or browsing on http://www.connect-asia.org/

That’s all my writing chance today, I am sorry I can’t tell you what are we doing in this event more because I was on busy to listen what are speakers say and try to translate in my mind hehehe. Kapan lagi dengerin pembicara speak in full English dari awal-akhir acara? ^^ abaikan sok keren waktu translatenya

 

22 Oktober 2016

Yap, kali ini aku mau sedikit berbagi informasi mengenai kegiatan organisasi di tahun terakhirku sebagai mahasiswi di Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, IPB. Fortex merupakan acara tahunan yang diadakan oleh himpro Himasiltan yang menaungi mahasiswa-mahasiswi di DHH, dan acara ini merupakan ke-7 kalinya diselenggarakan.

Acara The 7^th Fortex terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu seminar, logcoustic-lomba acara musik menggunakan cajon sebagai alat musik utama, dan terakhir adalah malam puncak. Logcoustic telah sukses diselenggarakan di mall Botani Square, Bogor pada tanggal 8 Oktober 2016. Acara ini diikuti oleh band music mulai dari peserta SMA hingga mahasiswa sendiri.

Seminar The 7^th Fortex kali ini memiliki tema “Transformation of Wood Preneur”. Kali ini  kami menghadirkan pembicara dari owner Omocha Toys, Mas Muh-vocalist Akar Bambu sekaligus owner industri alat musik biola, serta Adam-Ketua BEM Fahutan 2016 selaku moderator. Para seminaris memberikan informasi serta pengalaman yang menarik pada waktu membangun usahanya. Diskusi antara seminaris dan peserta berlangsung lancar dan kami sebagai panitia sangat antusias oleh pertanyaan-pertanyaan keren dari peserta. Acara seminar kemudian ditutup oleh penampilan finalis-finalis dari lomba logcoustic yang membawakan pertunjukan sangat apik ♡

Setelah 2 bulan lamanya dari acara yang dilaksanakan finally bisa mengupload sisa-sisa ingatan dikepalaku yang keburu kena fungi ntar :p maafkan yah hanya bisa segini yang bisa diceritakan, btw jangan bosan main ke blog aku ^^

Bye~~ see you next story!

October, 1^st 2016

Yap, kali ini aku mau sedikit berbagi cerita dari Lotte Shopping Avenue, Mall Ciputra Word (South Jakarta). So jauh-jauh hari aku udah merencanakan, akan dan melaksanakan target untuk nonton pertunjukan atau bisa dibilang musical yang dikemas menarik asli dari negeri ginseng. Aku dan ketiga temanku sekelas, sebut saja-Epik, Cabe and Septru serta my bestie dari SMA, jubah janji buat kesana. Namun, temenku cabe ini ngasih harapan palsu alias php cuman karena kalau jadi kita hanya berangkat bertiga doang dan itu bikin dia males gegara si septru berhalangan hadir karena ada kegiatan kampus, sebut saja begitu. <eits padahal dia yang kepengen  ikutan dan udah ngasih tau aku tujuan akhir krl serta nomer berapa angkot yang harus dituju- SO what? Sedikit kezel tapi yaudahlah > I know well, aku merasa bersalah ga ada di acara itu tapi ya apa boleh buat harus ada yang dikorbankan lah. <setidaknya aku disini udah ijin langsung lo ya sama kadiv KM gw> Dan memang aku pengen banget buat kesini entah bagaimana caranya KUDU di acara itu, 2 tahun sebelumnya gw gagal berturut-turut padahal waktu itu belum sepadet acara tahun ini, anyway guest starnya si Sachoom TwT *eh malah curcol..lanjut~~

Singkat cerita, hanya aku, epik and mamah jubah yang berangkat. Aku yang janjian sama epik telat setengah jam dari jam 8.00  WIB ngangkot molor jadi 08.30 WIB gara-gara nungguin kepastian  lamaaaaa banget dari chat cabe di line yang gajadi ikut [read the reason OK!]. Jalanan agak macet mulai dari KBP namun lalu lintas kembali normal saat kita melewati laladon menuju stasiun bogor. Oiya sampai situ aku dan epik menunggu kedatangan jubah karena dia naik motor dari kosannya di cibanteng. Gak lama sih, nunggu 7 menitan akhirnya datang juga. Setelah beli tiket krl langsung kita naik kereta yang saat itu rutenya ke jatinegara. So bisa banget karena kita turun di St. Tebet jauh sebelum rute akhir tiba. Sampai jam 11.00 WIB kita keluar dari stasiun dan mencari mikrolet Jakarta alias angkot. Mengikuti arus bajaj kita lalu naik angkot nomer 44 arah Kampung Melayu-Karet. Di dalam angkot kita diskusi berapa bayarnya sama kira-kira perjalanan bakal jauh apa enggak. Finally aku siasat buat buka Gmaps dan hanya berjarak 3,2 km dari otw-nya angkot. Happy lah kita berarti ongkosnya gak bakal gede-gede amat.

Sampailah kita ditempat tujuan dan kita saat itu ada di lantai dasar so kita nanya satpam dan dikasih tau kalo acaranya ada di lantai 3. Kita pun naik escalator dan sampai disana cengoh karena cuman ada barisan orang kayak nunggu antrian beli tiket movie di XXI. Yaudah kita beranjak dari situ dan jalan terus menemukan sederetan food court yang bikin ngiler gw. Note: *belum sarapan sama sekali T,T buat bela-belain berangkat pagi. Kita lanjut ke tangga 4 dan menemukan hanya ada parking area dan nanya satpam lagi acara k-fest itu sebenernya ada dilantai berapa. Si bapak ngasih tau kalo kita sebenernya udah bener dilantai 3 dan mencoba kembali seperti semula. Kita balik ke antrian orang tadi dan ngeliat memang ada acara di situ. Baru 5 menit antri, ada bapak penjaga bilang kalau antrian itu buat peserta dan nanyain kita udah beli tike tapa belom. Semakin cengoh dengan pertanyaan itu kita ngikuti arah bapak ke mbak-mbak registrasi. Gak sampai disitu, ga percaya disuruh beli tiket padahal jelas-jelas aku ngeliat itu info gratis-tis-tis karena acaranya didukung penuh sama pemerintah Korea sana. Ga mungkin dong *masa iya udah lewat medsos free bilangnya tiba-tiba berbayar-ya kali. Gw pun nyodorin hp yang tertulis info tersebut dan kata mbaknya acara itu bukan k-fest tapi acara buat penggemar games yang hobi atau maniak banget dengan games-games berat dari jepang sono. Hufft untung belum keluar 20 ribu lalu kita niat jalan balik ke tangga dasar dan nemuin tulisan Lotte Mart. Yaudah kita kesitu dan nyari lagi tempatnya. Udah muter-muter yang ada cuman marketnya sama makanan minuman ala-ala luar semua alias korea, jepang, barat dan segala temen-temenya. Si epik lalu mengerahkan tenaga buat nanya ke mas-mas yang jaga di martnya karena aku berdalih udah capek ntar dikasih info yang ga bener lagi L. Eh kita jelasin panjang lebar dan ternyata meet pointnya si mas itu bilang bahwa kita lagi ada di lotte AXA Tower mall. Hey yaaaa kecewa parah dengan keluguan kita yang nyasar di tempat itu. Langsung mati gaya sesaat. Kalau flash back kejadiannya si sopir angkot juga ngiyain aja pas kita teriak lotte karena kelewat dikit angkotnya. Hemm si bapak -,-“

Yawes kita jalan kaki yang cuman berjarak ± 150 meter dari AXA. Gak ada 10 menit kita udah masuk ke lotte shopping avenue. Guys, perhatikan papan nama ya kalau mau turun dari angkot. Baru ngeh kalau lottenya emang ada di dalam Mall Ciputra. Hemm tau begitu buat saran tolong tulis infonya di Ciputra World aja yah J. Setelah tas diamanin buat dicek ama petugas di depan kita langsung naik escalator dan nemuin tulisan gede banget KOREA FESTIVAL 2016 tet jam setengah 12. Ya Allah seneng banget.. terus kita langsung disuguhi buat isi online survey korean actor dan kita bisa dapet kipas gratis yang ada gambar song joong ki :p. Nominasinya ada Song Joong Ki, Park Hae Jin, Kim Woo Bin sama Park Bo Gum. So pasti aku milih Joong Ki oppa lah haha.. Dari situ aku ngeliat ada photo booth dari hits K-Drama Descendants of The Sun, ada Sergeant Yoo Shi Jin dan Doctor Kang. Aku langsung ngegeret tangan si epik sama jubah buat antri foto disana. Ternyata harus nunggu 20 menitan gegara antrian padat yang sebelumnya photo booth belum dibuka.  Ini hasil kita selca ceria deh ^^

Pict 1. Unyu yaa bisa ngelus kepalanya Sergeant Yoo Shi Jin

Pict 2. Foto cantik sama doctor Kang, udah mirip belum cantiknya? :p

Pict 3. Gak cuman manekinnya, tapi ada juga light poster yang terpampang gede

Pict 4. Hasil polaroid kitaaa^^ [jubah,me,epik-by left to right] kamu bisa dapet 1 foto ini khusus dibawa pulang selain foto sendiri

Pict 5. Ceritanya kita lagi sembunyi di salah satu adegan dramanya-maafin agak maksa ;p

                

Setelah mengisi waktu sesaat jam 13.00 WIB tepat pertunjukan Fireman segera dimulai. Kami tidak kebagian di seat panggung karena sebelumnya kami mengejar waktu untuk sholat dzuhur. Namun performance masih bisa dinikmati lewat atas di lantai 3. Asal kalian tahu, K-Performance ini disajikan dalam bentuk akrobatik termasuk parkour dan sentuhan teknologi. Fireman menceritakan suka duka menjadi pemadam kebakaran. Bagaimana prjuangan mereka dalam menjinakan si jago merah dan berjibaku dalam bahaya. Karakter yang dimainkan oleh setiap actor sangat hidup terlebih ditambahkan komedi yang segar serta gerakan tarian yang memukau penonton.

Pict 6. Keadaan panggung untuk K-Perfomance Fireman dan Nanta di Main Atrium Lotte

Pict 7. Performance Fireman [dari lantai 3]

Pict 8. Keseruan actor menghibur penonton saat menunjukan aksi pemadaman api [gw ketawa mulu liat aksi ini karena pake tisu toilet buat madaminnya tapi ala-ala mesin sih, keren juga~]

Hampir 1 jam performance Fireman berlangsung. Saat kami ke toilet kami tidak sengaja berpapasan dengan salah satu pemain Fireman yang sepertinya buru-buru mau balik ke hotel dengan barang bawaan ditangannya (sepertinya peralatan make up dan baju gantinya). Si epik yang ngebet pengen selfie langsung saja kukejar mbak-mbak tadi. Awalnya gw cuman ngomong “eonni-eonni..” berhasil dia menoleh ke arahku. Aku bilang saja bahwa kita pengen selca bentar bareng dia ga sampai semenit dia langsung mengiyakan padaku. Waktu itu kami meminta tolong managernya untuk memfotokan kami dan kami juga berterima kasih padanya *alhamdulillah~ baik banget si eonni ini mau diajak foto bareng. Acara kemudian dilanjutkan dengan atlet taekwondo yang sudah beberapa kali memenangkan medali di pertandingan, terutama medali emas di peroleh di olimpiade Brasil dan Colombia. Pukul 14.15 WIB kami keluar dari LSA buat nyari makan. Sebenarnya di dalam LSA banyak makanan yang dijumpai, tapi karena kita mahasiswa dan nyari yang hemat *jangan dikira pelit hlo. Finally kita memutuskan untuk makan di ITC Kuningan yang gak jauh dari LSA, cuman 5 menit jalan kaki kesana. Pilihan menu ayam goreng di AW resto sebagai pengisi makan siang+makan pagi kami.

Pict 9. Eonni, pemain Fireman yang ku panggil sesaat dan dia mengiyakan buat foto bareng wkwkwk [imut banget yah J]

Pict 10. Performance taekwondo oleh atlet Indonesia yang sudah juara dalam Olimpiade

             Pukul 16.00 WIB kami balik ke LSA dan sudah ada penampilan dari K-Pop Dance Cover dan K-Pop Sing Cover. Kami sholat Asar sebentar kemudian melihat kontestan yang sedang tampil. Saat acara ini aku gak sempat mengabadikan dalam camera hpku karena terlalu asik dan enjoy mengikuti penampilan mereka baik dance cover maupun sing covernya. Berasa karaokean kpop di HP hehehe ;p. Gw juga sempet ngeliat banyak banget kosmetik Korea yang dijual mulai dari brand etude gouse, tony moly, saem, face shop dan inisfree. Yang eyecatching buatku ada SHINee oppadeul yang ternyata jadi model ambassadornya brand SAEM. Yawes aku langsung keluarin hape buat cekrek sama si Onew oppa dan kawan-kawanny. Kapan lagi ketemu kayak gini mumpung di Jakarta juga hehehe. Semoga bisa ketemu beneran soon.. amin

Pict 11. Maapin face aku yang udah gak karuan dan gayanya maksa backlight pula. Maklum seharian main ;p

Tak terasa waktu dua jam berlalu, jam 18.00 WIB acara Nanta yang ditunggu-tunggu pun mulai. Nanta ini merupakan non-verbal performance yang pertama kali ada di Korea dan disuguhkan dengan irama lagu tradisional, disebut salmunori. Pertunjukan ini meceritakan kegiatan di dapur oleh chef yang ditampilkan dengan bumbu komedi yang menghibur. Pemainnya ada Head Chef-aki aki lucu, Sous Chef-seorang cewek cantik, Hot Guy-Paman seksi, Nephew-Keponakan polos. Saat ini Nanta Show ada di Seoul, Jeju-land dan theatre Bangkok, Thailand. Pertunjukan Nanta dibuka sepanjang tahun dan sudah tampil di 50 lebih negara. Aku paling suka sama aksi konyol si ponakan, katanya namanya Lee Jonghyun. Aku dapet info setelah ngeliat ada yang nanyain nama dia di IG dan sama admin Global Nanta di jawab langsung. Si ponakan ini cengoh tapi tetep cakep apalagi pas lagi senyum sumringah. Kalau aku nebak dia ini face.nya campuran Sungmin Suju, Hyun Bin sama ada Ji Chang Wook. Hemm semoga aja dia gak oplas yah.. dan dia itu yang paling interest sama kebanyakan penonton yang cewe-cewek. Unfortunately, gw gak sempet selca sama Jonghyun karena dia udah ditarik-tarik sama fans banyak banget. Kasian gw liatnya sampe gak bisa ngatur nafasnya gitu. Serem ya fans sampai anarkis gitu T______T jangan sampai chingudeul kayak gitu juga ya :( Inget artis juga punya privasi hlo..

Pict 12. K-Performance Nanta disuguhkan dengan apik! Keren parah~~ [yes, gw dapet seat lesehan di depan panggung]

                Akhir performance ditutup oleh Nanta yang sangat menghibur J sebelum kami balik ke Bogor, kami solat Maghrib dulu. Pukul 19.00 WIB kami menuju St. Tebet untuk segera kembali ke kosan karena takut kemalaman. Btw.. this is my first time ikutan acara Korea festival kayak gini. Ga percuma jauh-jauh dateng dari Bogor ke Jakarta karena mostly acaranya keren banget udah bisa ngeliat K-Performance dari Korea yang terkenal tanpa berbayar, free photobooth with DOTS drama dan bawa pulang polaroidnya. Kalau ada acara K-Fest lagi tahun depan hopefully bisa ikutan lagi yaah.. bye-bye liputan sekilas perjalanan weekendku kali ini. Oiya aku juga menuliskan info tentang ongkos transportasi buat ke LSA, semoga membantu ya^^

감사합니다 친구 for reading my article,

안녕~~ happy weekend!

Note *ongkos ke Lotte Shopping Avenue

Angkot balebak-laladon =Rp 4.000/org

Angkot laladon-St.Bogor = Rp4.000/org

KRL Bogor-St.Tebet = Rp5.000/org

Angkot St.Tebet-Ciputra World Mall = Rp4.000/org

Yah kalau PP, tinggal dikalikan aja yaa ­;)

30 Januari 2016

Part 3~ Drainase Tanah

Drainase tanah merupakan kemampuan tanah untuk melewatkan air. Kegunaan kelas drainase adalah untk mengetahui spesies yang paling cocok tumbuh di suatu tempat. Drainase buruk apabila air yang menggenang di permukaan tanah lama surut. Drainase baik apabila air yang terdapat di permukaan tanah cepat meresap ke dalam tanah. Spesies tanaman yang bervariasi tergantung pada kemampuan beradaptasi dengan drainase. Kelas drainase dibedakan menjadi tujuh macam, yaitu sangat cepat, cepat, baik, agak baik, agak buruk, buruk dan sangat buruk. Kelas drainase baik dilihat dari warna dasar tanah yang kemerahan dan tidak terdapat bercak hingga kedalaman 100 meter. Kelas drainase baik, pada kedalaman 70 cm terdapat bercak pada tanah. Bercak merupakan warna yang berbeda dari warna dasar tanah dan warna tersebut memiliki material yang sama dengan tanah disekelilingnya.

            Kelas drainase agak buruk dapat diketahui dari kedalaman 50 cm terdapat bercak, kelas buruk terdapat bercak pada kedalaman tanah 25 cm, dan kelas sangat buruk apabila terdapat bercak berwarna kelabu. Kelas drainase dapat ditentukan melalui metode bor hingga kedalaman sampai 100 cm searah jarum jam.pengamatan dilakukan dengan melihat warna tanah yang terdapat pada liang bor dan mengamati kondisi ada tidaknya bercak pada tanah tersebut.

            Berdasarkan paktikum, hasil yang diperoleh pada kedalaman tanah 0-20 cm menunjukkan bahwa warna dasar tanah adalah cokelat agak gelap pada lapisan top soil (lapisan atas) sedangkan di lapisan bawahnya berwarna cokelat. Tanah tersebut dapat disebut jenis tanah salty clay loam Pada kedalaman 20-40 cm, tanah merupakan jenis clay loam dengan warna cokelat kekuningan. Kedalaman 40-60 cm, warna tanah adalah kuning kecokelatan dan tidak ditemukan bercak. Tingkat oksidasi tanah rendah namun masih bias dilewati oleh air. Kedalaman 60-80 cm menunjukkan warna dasar kuning kecokelatan dengan tektur tanah clay.kedalaman 80-92 cm terdapat bercak cokelat kemerahan dan kedalaman 92-115 cm terdapat bercak cokelat kemerahan, warna tanah kuning kecokelatan dan adanya butiran batu kapur pada tanah. Secara keseluruhan, tanah tersebut termasuk kelas drainase agak baik sehingga cocok untuk habitat pinus.

thank you ^^

28 Januari 2016

Part 2~ Hasil Hutan Bukan Kayu

            Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang teerdapat pada HPGW diantaranya adalah getah pinus dan kopal. Metode pemanenan getah pinus terdiri dari metode quarre dan metode bor. Metode bor tidak diterapkan di HPGW karena modal awal guna pengadaan alat cukup besar dan tidak terjangkau bagi penyadap getah. Meski demikian, metode bor menghasilkan getah pinus yang bersih dan pemulihan luka pada pohon relatif lebih cepat dibandingkan dengan metode quarre. Pembaharuan luka pada metode br dilakukan tiga kali dengan membut lubang baru 1 cm di atas lubang lama. Jarak antar lubang 20 cm ke samping. Banyaknya lubang yang boleh dibuat tergantung keliling pohon. Metode bor terdiri dari metode bor manual dan metode bor mesin.

            Proses awal dari metode quarre adalah pembersihan kulit pohon. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mal sadap guna engontrol pembaharuan luka. Selanjutnya, pembuatan koakan dilakukan dengan menggunakan kadukul dengan lebar 6 cm. proses selanjutnya adalah penyemprotan stimulant-etrat, untuk menstimulasi produksi getah. Kemudian pemasangan talang seng gua mengalirkan getah dan batok kelapa untuk menampung getah.

            Kopal merupakan salah satu HHBK yang dihasilkan di HPGW. Pemanenan kopal dilakukan dengan metode quarre dan metode sayatan. Metode yang sering digunakan adalah metode quarre sebab hasilnya lebih banyak dan waktu yang dibuthkan untuk pemanenan lebih efektif dibandingkan dengan metode sayatan. Metode quarre dilakukan dengan cara membuat luka pada kulit hingga terlihat kulit ari yang berwarna putih. Luka yang dihasilkan pada metode quarre berbentuk persegi. Penyemprotan stimulant dilakukan pada bagian atas koakan untuk merangsang terbentuknya getah. Pembaharuan luka dilakukan 5 hari setelah koakan lama dibuat. Koakan baru dibuat selebar 1 cm dan miring. Jarak horizontal antar quarre adalah 30 cm. Semakin banyak koakan, maka produksi getah tiap koakan semakin kecil. Luka koakan akan tertutup kembali setelah 7 bulan. Umur produktif pohon agatis adalah 30-40 tahun. Waktu yang baik untuk penyadapan adalah pagi hari. Pohon agatis yang memproduksi getah di HPGW adalah Agathis loranthifolia.

            Metode lain yang digunakan dalam penyadapan getah kopal di HPGW adalah metode bor dan metode syatan. Metode bor tidak digunakan karena getah akan menyumbat dan tidak dapat dipanen jika sudah lebih dari 3 hai. Metode sayatan pun jarang digunakan karena harus menggunakan talang yang memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode quarre.

Jenis pinus yang terdapat di HPGW ada 4 yaitu Pinus merkusii, Pinus insularis, Pinus caribeae, dan Pinus oocarpa. Jenis tersebut dapat dibedakan yaitu Pinus merkusii kulitnya kecil dengan kedalaman 2-3 cm, memiliki daun 2 jarum dan buah yang panjang. Pinus oocarpa tersusun atas 5 helai 2 fasikel dengan ukuran buah yang besar dan lonjong. Pinus caribeae tersusun atas 3 helai daun, buah lonjong dan terdapat duri sedangkan Pinus insularis hampir mirip dengan Pinus merkusii. Target penyadapan pinus adalah 300 kg/orang/bulan dengan harga Rp2.000/kg. Jumlah sadapan lebih dari 300 kg diberikan harga Rp 3.300/kg. Penyadap pinus adalah masyarakt local yang tinggal di sekitar HPGW. Pengangkutan dilakukan setiap 15 hari sekali. Hasil sadapan pada Januari telah mencapai 10 ton, terdiri dari drum besar sejumlah 180 kg dan drum kecil 135 kg. proses penjualan dilakukan dengan sistem lelang melalui sms. Harga tertinggi akan dilepas ke pembeli. Hingga tahun 2015 harga tertinggi mencapai Rp10.600/kg. Proses penyimpanan dengan ditutup plastik atau karung agar sadapan getah pinus tidak berjamur.

            Getah kopal dilakukan penyeleksian pada hasilnya. Getah ini berupa hasil dari tanaman damar. Klasifikasi ini dibedakan menjadi kualitas utama (putih bersih, tanpa kotoran, ukuran 3-4 cm), kualitas I (kuning keputihan, ukuran 2-3 cm), kualitas II (kuning, berukuran besar kotorannya) dan kualitas III yang termasuk reject (berwarna kuning cokelat, banyak kotoran dan ukuran 3-4 cm). Getah damar digunakan sebagai bahan bakar dan bahan kosmetik sedangkan getah pinus untuk cat pesawat, mobi; maupun cat rumah serta pernis. Tahun 2015 harga tertinggi kopal hanya Rp6.800/kg seharusnya dapat mencapai 12-15 ribu/kg. Harga kopal lebih dari 200 kg sekitar Rp3.000/kg sedangkan kopal kurang dari 200 kg yaitu Rp2.000/kg. Target yang dicapai HPGW untuk kopal minimal 250 kg/orang/bulan. Teknik penyadapan meliputi penataan petak, perekrutan, lelang, pembayaran dan penyetoran.

Hi I am back~~

kali ini aku mau membagikan ilmu yang kudapat sewaktu mengikuti praktikum pengelolaan hutan di HPGW tepatnya 8 bulan yang lalu. biar aku tidak lupa jadi aku menuliskan beberapa bagian yang masih kuingat di praktikum

check this out!

25 Januari 2016

Part 1~ Praktikum perlindungan hutan dan hama penyakit

            Hutan merupakan suatu ekosistem yang didalamnya terjadi interaksi anatara komponen biotik dan abiotik. Interaksi yang baik antar semua komponen akan menjadikan kondisi hutan yang selalu baik dan begitu pula sebaliknya apabila tidak terjadi interaksi yang baik maka akan menimbulkan efek yang buruk misalnya penyakit hutan. Penyakit hutan adalah gangguan atau penyimpangan terhadap fisiologis dari tumbuhan. Penyakit hutan dapat menyerang metabolisme, reproduksi dan differensiasi dari hutan sehingga diperlukan adanya upaya perlindungan hutan. Gangguan pada hutan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi jamur, bakteri, virus, nematode, dan tumbuhan tingkat tinggi. Sedangkan faktor abiotik meliputi kelembaban, suhu, iklim/cuaca, unsur hara dan sebagainya. Penyakit yang terdapat pada tumbuhan dapat dikenali melalui gejala dan tanda. Gejala merupakan penyimpangan bentuk dari tumbuhan sedangkan tanda adalah struktur geneatif atau vegetatif dari patogen.

            Proses terjadinya penyakit melalui berbagai serangkaian siklus. Siklus penyakit hutan meliputi penetrasi, inokulasi, infeksi, kolonisasi, reproduksi, dan survival. Siklus yang selalu berlangsung menyebabkan keberadaan penyakit di hutan akan selalu ada. Selain penyakit hutan, bentuk lain yang dapat merusak hutan adalah hama hutan. Hama hutan adalah serangga yang memiliki jumlah abnormal dari biasanya dan merugikan secara ekonomis. Perpindahan hama di hutan dapat diperantarai oleh air, udara, tanah, dan faktor lain (serangga, manusia, dan lain-lain) sama seperti penyakit hutan, keberadaan hama dapat dikenali dengan adanya gejala dan tanda.

            Praktikum perlindungan hutan dan hama penyakit pada kali ini dilakukan praktikan pada Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Di dalam praktikum, praktikan melakukan pembuatan plot berukuran 7,32 m sebanyak 3 plot yang didalamnya berisikan pohon-pohon berpenyakit dan terdapat hama. Pembuatan plot lingkaran di dalam HPGW di bantu dengan menggunakan alat pita ukur, kompas, golok dan GPS. Setelah plot dibuat selanjutnya dilakukan penginputan dari lapang dan melakukan analisis data.

            Hasil yang diperoleh diantaranya jenis penyakit hutan, hama hutan, serta upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir persebaran penyakit di hutan. Tegakan pohon yang mendominasi dari ketiga plot adalah jenis agatis dan puspa. Pengamatan terhadpa hama di tegakan pada plot 1 dari 4 pohon. 1 pohon agatis diserang hama pada batang bawah sehingga lapuk oleh rayap, 2 pohon puspa diserang hama ulat dan rayap pada bagian daun dan batang bawah serta 1 pohon agatis sehat. Plot 2 tegakan yang dierang yaitu 1 pohon dari 6 pohon diplot, oleh wereng/rayap. Pada jenis puspa dibagian pangkal batang. Tegakan pada plot 3 dari 6 pohon, 2 pohon dari jenis agatis teserang rayap pada bagian pangkal batang dengan adanya lubang dan lapuk. Hama yang dapat dijumpai diketiga plot adalah rayap, ulat dan wereng. Namun hama ini belum menyebabkan kematian pada pohon. Penyakit yang dapat ditemui di lapang adalah jamur, kanker, tumor yang semuanya di jumpai pada bagian batang.

            Hampir semua pohon diketiga plot tersebut sebagian besar terkena hama dan penyakit, kondisi hutan yang sebgian besar didominasi oleh tanaman homogeny (agatis, puspa, dll) menjadikan persebarannya sangat cepat. Jika dibiarkan tentunya kondisi ini sangat membahayakan HPGW, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meminimalisir penyebaran. Upaya tersebut dapat ditempuh melalui pencegahan dini pada hutan dengan melakukan perawatn dan penebangan pohon sakit dan terkena hama agar tidak menyebar, melakukan penelitian terhadap jenis penyakit dan hama, serta menyediakan predator alami yang dapat memakan hama dengan tetap melakukan pemantauan secara berkelanjutan.

semoga bisa membantu ya ^^