Laporan PPH 2016 Part.1

by - September 01, 2016

Hi I am back~~
kali ini aku mau membagikan ilmu yang kudapat sewaktu mengikuti praktikum pengelolaan hutan di HPGW tepatnya 8 bulan yang lalu. biar aku tidak lupa jadi aku menuliskan beberapa bagian yang masih kuingat di praktikum
check this out!

25 Januari 2016
Part 1~ Praktikum perlindungan hutan dan hama penyakit

            Hutan merupakan suatu ekosistem yang didalamnya terjadi interaksi anatara komponen biotik dan abiotik. Interaksi yang baik antar semua komponen akan menjadikan kondisi hutan yang selalu baik dan begitu pula sebaliknya apabila tidak terjadi interaksi yang baik maka akan menimbulkan efek yang buruk misalnya penyakit hutan. Penyakit hutan adalah gangguan atau penyimpangan terhadap fisiologis dari tumbuhan. Penyakit hutan dapat menyerang metabolisme, reproduksi dan differensiasi dari hutan sehingga diperlukan adanya upaya perlindungan hutan. Gangguan pada hutan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi jamur, bakteri, virus, nematode, dan tumbuhan tingkat tinggi. Sedangkan faktor abiotik meliputi kelembaban, suhu, iklim/cuaca, unsur hara dan sebagainya. Penyakit yang terdapat pada tumbuhan dapat dikenali melalui gejala dan tanda. Gejala merupakan penyimpangan bentuk dari tumbuhan sedangkan tanda adalah struktur geneatif atau vegetatif dari patogen.
            Proses terjadinya penyakit melalui berbagai serangkaian siklus. Siklus penyakit hutan meliputi penetrasi, inokulasi, infeksi, kolonisasi, reproduksi, dan survival. Siklus yang selalu berlangsung menyebabkan keberadaan penyakit di hutan akan selalu ada. Selain penyakit hutan, bentuk lain yang dapat merusak hutan adalah hama hutan. Hama hutan adalah serangga yang memiliki jumlah abnormal dari biasanya dan merugikan secara ekonomis. Perpindahan hama di hutan dapat diperantarai oleh air, udara, tanah, dan faktor lain (serangga, manusia, dan lain-lain) sama seperti penyakit hutan, keberadaan hama dapat dikenali dengan adanya gejala dan tanda.
            Praktikum perlindungan hutan dan hama penyakit pada kali ini dilakukan praktikan pada Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Di dalam praktikum, praktikan melakukan pembuatan plot berukuran 7,32 m sebanyak 3 plot yang didalamnya berisikan pohon-pohon berpenyakit dan terdapat hama. Pembuatan plot lingkaran di dalam HPGW di bantu dengan menggunakan alat pita ukur, kompas, golok dan GPS. Setelah plot dibuat selanjutnya dilakukan penginputan dari lapang dan melakukan analisis data.
            Hasil yang diperoleh diantaranya jenis penyakit hutan, hama hutan, serta upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir persebaran penyakit di hutan. Tegakan pohon yang mendominasi dari ketiga plot adalah jenis agatis dan puspa. Pengamatan terhadpa hama di tegakan pada plot 1 dari 4 pohon. 1 pohon agatis diserang hama pada batang bawah sehingga lapuk oleh rayap, 2 pohon puspa diserang hama ulat dan rayap pada bagian daun dan batang bawah serta 1 pohon agatis sehat. Plot 2 tegakan yang dierang yaitu 1 pohon dari 6 pohon diplot, oleh wereng/rayap. Pada jenis puspa dibagian pangkal batang. Tegakan pada plot 3 dari 6 pohon, 2 pohon dari jenis agatis teserang rayap pada bagian pangkal batang dengan adanya lubang dan lapuk. Hama yang dapat dijumpai diketiga plot adalah rayap, ulat dan wereng. Namun hama ini belum menyebabkan kematian pada pohon. Penyakit yang dapat ditemui di lapang adalah jamur, kanker, tumor yang semuanya di jumpai pada bagian batang.

            Hampir semua pohon diketiga plot tersebut sebagian besar terkena hama dan penyakit, kondisi hutan yang sebgian besar didominasi oleh tanaman homogeny (agatis, puspa, dll) menjadikan persebarannya sangat cepat. Jika dibiarkan tentunya kondisi ini sangat membahayakan HPGW, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meminimalisir penyebaran. Upaya tersebut dapat ditempuh melalui pencegahan dini pada hutan dengan melakukan perawatn dan penebangan pohon sakit dan terkena hama agar tidak menyebar, melakukan penelitian terhadap jenis penyakit dan hama, serta menyediakan predator alami yang dapat memakan hama dengan tetap melakukan pemantauan secara berkelanjutan.

semoga bisa membantu ya ^^

You May Also Like

0 komentar