• Home
  • Honorary Reporter
  • Beauty
    • Category
    • Category
    • Category
  • Download

나의 STORY

30 Januari 2016
Part 3~ Drainase Tanah

Drainase tanah merupakan kemampuan tanah untuk melewatkan air. Kegunaan kelas drainase adalah untk mengetahui spesies yang paling cocok tumbuh di suatu tempat. Drainase buruk apabila air yang menggenang di permukaan tanah lama surut. Drainase baik apabila air yang terdapat di permukaan tanah cepat meresap ke dalam tanah. Spesies tanaman yang bervariasi tergantung pada kemampuan beradaptasi dengan drainase. Kelas drainase dibedakan menjadi tujuh macam, yaitu sangat cepat, cepat, baik, agak baik, agak buruk, buruk dan sangat buruk. Kelas drainase baik dilihat dari warna dasar tanah yang kemerahan dan tidak terdapat bercak hingga kedalaman 100 meter. Kelas drainase baik, pada kedalaman 70 cm terdapat bercak pada tanah. Bercak merupakan warna yang berbeda dari warna dasar tanah dan warna tersebut memiliki material yang sama dengan tanah disekelilingnya.
            Kelas drainase agak buruk dapat diketahui dari kedalaman 50 cm terdapat bercak, kelas buruk terdapat bercak pada kedalaman tanah 25 cm, dan kelas sangat buruk apabila terdapat bercak berwarna kelabu. Kelas drainase dapat ditentukan melalui metode bor hingga kedalaman sampai 100 cm searah jarum jam.pengamatan dilakukan dengan melihat warna tanah yang terdapat pada liang bor dan mengamati kondisi ada tidaknya bercak pada tanah tersebut.

            Berdasarkan paktikum, hasil yang diperoleh pada kedalaman tanah 0-20 cm menunjukkan bahwa warna dasar tanah adalah cokelat agak gelap pada lapisan top soil (lapisan atas) sedangkan di lapisan bawahnya berwarna cokelat. Tanah tersebut dapat disebut jenis tanah salty clay loam Pada kedalaman 20-40 cm, tanah merupakan jenis clay loam dengan warna cokelat kekuningan. Kedalaman 40-60 cm, warna tanah adalah kuning kecokelatan dan tidak ditemukan bercak. Tingkat oksidasi tanah rendah namun masih bias dilewati oleh air. Kedalaman 60-80 cm menunjukkan warna dasar kuning kecokelatan dengan tektur tanah clay.kedalaman 80-92 cm terdapat bercak cokelat kemerahan dan kedalaman 92-115 cm terdapat bercak cokelat kemerahan, warna tanah kuning kecokelatan dan adanya butiran batu kapur pada tanah. Secara keseluruhan, tanah tersebut termasuk kelas drainase agak baik sehingga cocok untuk habitat pinus.

thank you ^^
September 03, 2016 No komentar

28 Januari 2016
Part 2~ Hasil Hutan Bukan Kayu

            Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang teerdapat pada HPGW diantaranya adalah getah pinus dan kopal. Metode pemanenan getah pinus terdiri dari metode quarre dan metode bor. Metode bor tidak diterapkan di HPGW karena modal awal guna pengadaan alat cukup besar dan tidak terjangkau bagi penyadap getah. Meski demikian, metode bor menghasilkan getah pinus yang bersih dan pemulihan luka pada pohon relatif lebih cepat dibandingkan dengan metode quarre. Pembaharuan luka pada metode br dilakukan tiga kali dengan membut lubang baru 1 cm di atas lubang lama. Jarak antar lubang 20 cm ke samping. Banyaknya lubang yang boleh dibuat tergantung keliling pohon. Metode bor terdiri dari metode bor manual dan metode bor mesin.
            Proses awal dari metode quarre adalah pembersihan kulit pohon. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan mal sadap guna engontrol pembaharuan luka. Selanjutnya, pembuatan koakan dilakukan dengan menggunakan kadukul dengan lebar 6 cm. proses selanjutnya adalah penyemprotan stimulant-etrat, untuk menstimulasi produksi getah. Kemudian pemasangan talang seng gua mengalirkan getah dan batok kelapa untuk menampung getah.
            Kopal merupakan salah satu HHBK yang dihasilkan di HPGW. Pemanenan kopal dilakukan dengan metode quarre dan metode sayatan. Metode yang sering digunakan adalah metode quarre sebab hasilnya lebih banyak dan waktu yang dibuthkan untuk pemanenan lebih efektif dibandingkan dengan metode sayatan. Metode quarre dilakukan dengan cara membuat luka pada kulit hingga terlihat kulit ari yang berwarna putih. Luka yang dihasilkan pada metode quarre berbentuk persegi. Penyemprotan stimulant dilakukan pada bagian atas koakan untuk merangsang terbentuknya getah. Pembaharuan luka dilakukan 5 hari setelah koakan lama dibuat. Koakan baru dibuat selebar 1 cm dan miring. Jarak horizontal antar quarre adalah 30 cm. Semakin banyak koakan, maka produksi getah tiap koakan semakin kecil. Luka koakan akan tertutup kembali setelah 7 bulan. Umur produktif pohon agatis adalah 30-40 tahun. Waktu yang baik untuk penyadapan adalah pagi hari. Pohon agatis yang memproduksi getah di HPGW adalah Agathis loranthifolia.
            Metode lain yang digunakan dalam penyadapan getah kopal di HPGW adalah metode bor dan metode syatan. Metode bor tidak digunakan karena getah akan menyumbat dan tidak dapat dipanen jika sudah lebih dari 3 hai. Metode sayatan pun jarang digunakan karena harus menggunakan talang yang memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode quarre.
Jenis pinus yang terdapat di HPGW ada 4 yaitu Pinus merkusii, Pinus insularis, Pinus caribeae, dan Pinus oocarpa. Jenis tersebut dapat dibedakan yaitu Pinus merkusii kulitnya kecil dengan kedalaman 2-3 cm, memiliki daun 2 jarum dan buah yang panjang. Pinus oocarpa tersusun atas 5 helai 2 fasikel dengan ukuran buah yang besar dan lonjong. Pinus caribeae tersusun atas 3 helai daun, buah lonjong dan terdapat duri sedangkan Pinus insularis hampir mirip dengan Pinus merkusii. Target penyadapan pinus adalah 300 kg/orang/bulan dengan harga Rp2.000/kg. Jumlah sadapan lebih dari 300 kg diberikan harga Rp 3.300/kg. Penyadap pinus adalah masyarakt local yang tinggal di sekitar HPGW. Pengangkutan dilakukan setiap 15 hari sekali. Hasil sadapan pada Januari telah mencapai 10 ton, terdiri dari drum besar sejumlah 180 kg dan drum kecil 135 kg. proses penjualan dilakukan dengan sistem lelang melalui sms. Harga tertinggi akan dilepas ke pembeli. Hingga tahun 2015 harga tertinggi mencapai Rp10.600/kg. Proses penyimpanan dengan ditutup plastik atau karung agar sadapan getah pinus tidak berjamur.

            Getah kopal dilakukan penyeleksian pada hasilnya. Getah ini berupa hasil dari tanaman damar. Klasifikasi ini dibedakan menjadi kualitas utama (putih bersih, tanpa kotoran, ukuran 3-4 cm), kualitas I (kuning keputihan, ukuran 2-3 cm), kualitas II (kuning, berukuran besar kotorannya) dan kualitas III yang termasuk reject (berwarna kuning cokelat, banyak kotoran dan ukuran 3-4 cm). Getah damar digunakan sebagai bahan bakar dan bahan kosmetik sedangkan getah pinus untuk cat pesawat, mobi; maupun cat rumah serta pernis. Tahun 2015 harga tertinggi kopal hanya Rp6.800/kg seharusnya dapat mencapai 12-15 ribu/kg. Harga kopal lebih dari 200 kg sekitar Rp3.000/kg sedangkan kopal kurang dari 200 kg yaitu Rp2.000/kg. Target yang dicapai HPGW untuk kopal minimal 250 kg/orang/bulan. Teknik penyadapan meliputi penataan petak, perekrutan, lelang, pembayaran dan penyetoran.
September 02, 2016 No komentar
Hi I am back~~
kali ini aku mau membagikan ilmu yang kudapat sewaktu mengikuti praktikum pengelolaan hutan di HPGW tepatnya 8 bulan yang lalu. biar aku tidak lupa jadi aku menuliskan beberapa bagian yang masih kuingat di praktikum
check this out!

25 Januari 2016
Part 1~ Praktikum perlindungan hutan dan hama penyakit

            Hutan merupakan suatu ekosistem yang didalamnya terjadi interaksi anatara komponen biotik dan abiotik. Interaksi yang baik antar semua komponen akan menjadikan kondisi hutan yang selalu baik dan begitu pula sebaliknya apabila tidak terjadi interaksi yang baik maka akan menimbulkan efek yang buruk misalnya penyakit hutan. Penyakit hutan adalah gangguan atau penyimpangan terhadap fisiologis dari tumbuhan. Penyakit hutan dapat menyerang metabolisme, reproduksi dan differensiasi dari hutan sehingga diperlukan adanya upaya perlindungan hutan. Gangguan pada hutan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi jamur, bakteri, virus, nematode, dan tumbuhan tingkat tinggi. Sedangkan faktor abiotik meliputi kelembaban, suhu, iklim/cuaca, unsur hara dan sebagainya. Penyakit yang terdapat pada tumbuhan dapat dikenali melalui gejala dan tanda. Gejala merupakan penyimpangan bentuk dari tumbuhan sedangkan tanda adalah struktur geneatif atau vegetatif dari patogen.
            Proses terjadinya penyakit melalui berbagai serangkaian siklus. Siklus penyakit hutan meliputi penetrasi, inokulasi, infeksi, kolonisasi, reproduksi, dan survival. Siklus yang selalu berlangsung menyebabkan keberadaan penyakit di hutan akan selalu ada. Selain penyakit hutan, bentuk lain yang dapat merusak hutan adalah hama hutan. Hama hutan adalah serangga yang memiliki jumlah abnormal dari biasanya dan merugikan secara ekonomis. Perpindahan hama di hutan dapat diperantarai oleh air, udara, tanah, dan faktor lain (serangga, manusia, dan lain-lain) sama seperti penyakit hutan, keberadaan hama dapat dikenali dengan adanya gejala dan tanda.
            Praktikum perlindungan hutan dan hama penyakit pada kali ini dilakukan praktikan pada Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Di dalam praktikum, praktikan melakukan pembuatan plot berukuran 7,32 m sebanyak 3 plot yang didalamnya berisikan pohon-pohon berpenyakit dan terdapat hama. Pembuatan plot lingkaran di dalam HPGW di bantu dengan menggunakan alat pita ukur, kompas, golok dan GPS. Setelah plot dibuat selanjutnya dilakukan penginputan dari lapang dan melakukan analisis data.
            Hasil yang diperoleh diantaranya jenis penyakit hutan, hama hutan, serta upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir persebaran penyakit di hutan. Tegakan pohon yang mendominasi dari ketiga plot adalah jenis agatis dan puspa. Pengamatan terhadpa hama di tegakan pada plot 1 dari 4 pohon. 1 pohon agatis diserang hama pada batang bawah sehingga lapuk oleh rayap, 2 pohon puspa diserang hama ulat dan rayap pada bagian daun dan batang bawah serta 1 pohon agatis sehat. Plot 2 tegakan yang dierang yaitu 1 pohon dari 6 pohon diplot, oleh wereng/rayap. Pada jenis puspa dibagian pangkal batang. Tegakan pada plot 3 dari 6 pohon, 2 pohon dari jenis agatis teserang rayap pada bagian pangkal batang dengan adanya lubang dan lapuk. Hama yang dapat dijumpai diketiga plot adalah rayap, ulat dan wereng. Namun hama ini belum menyebabkan kematian pada pohon. Penyakit yang dapat ditemui di lapang adalah jamur, kanker, tumor yang semuanya di jumpai pada bagian batang.

            Hampir semua pohon diketiga plot tersebut sebagian besar terkena hama dan penyakit, kondisi hutan yang sebgian besar didominasi oleh tanaman homogeny (agatis, puspa, dll) menjadikan persebarannya sangat cepat. Jika dibiarkan tentunya kondisi ini sangat membahayakan HPGW, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk meminimalisir penyebaran. Upaya tersebut dapat ditempuh melalui pencegahan dini pada hutan dengan melakukan perawatn dan penebangan pohon sakit dan terkena hama agar tidak menyebar, melakukan penelitian terhadap jenis penyakit dan hama, serta menyediakan predator alami yang dapat memakan hama dengan tetap melakukan pemantauan secara berkelanjutan.

semoga bisa membantu ya ^^
September 01, 2016 No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

  • Hello everyone thanks for visiting my blog! I am Hasna. I try to share my daily. I hope you enjoy reading my posts :)
  • Follow me

    recent posts

    Blog Archive

    • ►  2022 (2)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
    • ►  2021 (6)
      • ►  November (1)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Januari (1)
    • ►  2020 (7)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (1)
      • ►  Juli (2)
      • ►  April (1)
    • ►  2019 (9)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (2)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (2)
      • ►  Mei (1)
      • ►  Februari (1)
    • ►  2018 (37)
      • ►  Desember (1)
      • ►  November (2)
      • ►  Oktober (3)
      • ►  September (2)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (2)
      • ►  Juni (1)
      • ►  Mei (4)
      • ►  April (7)
      • ►  Maret (5)
      • ►  Februari (7)
      • ►  Januari (2)
    • ►  2017 (5)
      • ►  Oktober (1)
      • ►  September (1)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Juli (1)
      • ►  Juni (1)
    • ▼  2016 (6)
      • ►  Desember (2)
      • ►  Oktober (1)
      • ▼  September (3)
        • Laporan PPH 2016 Part.3
        • Laporan PPH 2016 Part.2
        • Laporan PPH 2016 Part.1
    • ►  2015 (8)
      • ►  September (4)
      • ►  Agustus (1)
      • ►  Mei (1)
      • ►  Februari (2)

    Labels

    #2018 #backpacker #ballad #contest #event #filmingsite #goblin #January #kdrama #KOREA #koreancontest #koreandrama #KPOP #laporan#PPH2016 #littlestory#mycollege #noraebang #playlist #prize #R&B/Soul #seoul #southkorea #talktalkkorea2017 #top10 #traveling #traveller #travelling #backpacker #traveller #wowkoreasupporter 08l 08lindonesia 16 BRAND 2019 Talk Talk Korea 2019 TTK 2019TTK 302WHITE activities ambassador ARMY bahana lagu korea Beasiswa beauty care behind story black knight bling dear BLK Blooming Season Blooming Season in Seoul 2018 book boyband BTS btsnamjoon btsrm central java Cheomseongdae Observatory Cherry Blossoms children's day Cica Lamp Essence colorful daegu concert Contest cream culture culture heritage Daegu City Suncream daegu coupon dive-in Dream Tour EMULSION entertainment EQQUALBERRY essence Etude House Etude House Review event exhibition EXP Edition facemask FACTS: KOREA fashion fight my way flower Flower Festival Gangnam Medi Tour Festa GG Vlog Contest GGTour gift GIVEAWAY GMP GMTF Graphic GWANGMYEONG GWANGMYEONG CAVE Gyeonggido gyeongju gyeongsangbukdo hallyu hanbok rental hand cream HEI 16 HEIMISH heritage Honey Cera Honey Cera Cream Honey Cera Essence honorary reporter hyaluronic acid idol project Illustration of Peace indonesia J-Pop Jakarta japanese song jeju jeju summer JOLSE K-beauty K-beauty Box k-drama K-Movie K-Pop K-Pop Playlistku 1 2 3 KawanDaeguGyeongbukOnline2020 Kbeauty KBS drama kbs TV kbs world kbs world radio KBS World Radio Indonesia KBS WRI KCC KCC Indonesia Kfood KGO2020 KGOOktober KGOSeptember KGOUlasanProdukOktober kitagmp Kmusic kocis Korea korea clickers korea contest korea daegu korea lovers korea magazine korea webzine korea.net korean beauty korean cosmetic Korean Cultural Center korean culture Korean drama Korean Festival korean heritage KOREAN MAKE UP Korean movie korean music Korean New Year KOREAN SKINCARE Korean style KPOP KPOP star KRUSH2 lalabeautycosmetic lalarecipe Life Lesson life style lifestyle LIKE liptint lunar new year manyo MASK MASK PACK MASK SHEET MEDIHEAL MEDIHEAL REVIEW Min Yoongi MIRACLE MOISTURE mix nine MOIST music video MV Nano Melting Bio Mask 3ea O HUI O HUI REVIEW Opening Event Paintings peripera peripera ink airy velvet Photos Post prize PyeongChang PyeongChang 2018 quiz on korea Radio Romance random box Recommended KoreanSongs red day REPAIRING JELLY REVIEW review Seokchon Lake seollal Seollal Experience 2018 seoul Seoul Grand Park Cherry Blossom Festival Share skincare skincare addict skincare routine somethinc SouthKorea Spacing Words SPECIAL SET spring Spring Flowers STYLE KOREAN stylekorean stylekorean_global summer activities survei pendengar 2017 survival show Talk Talk Korea 2019 TalkTalkKorea the unit torriden tradition traditional culture travel traveling TRY ME;REVIEW ME trymereviewme trymereviewme_torriden TTK_Section2 TV show txt VASELINE VASELINE REVIEW Video video comment VIDEO SHARE visit korea visit korea for me Visit Seoul TV VisitKorea VT cosmetic Webtoons white day Win Winter Olympic Games

    Created with by ThemeXpose